MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
1. Pengertian
Penyakit DBD
DBD merupakan salah satu
penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah. Penyakit ini merupakan salah
satu masalah kesehatan di Indonesia yang dapat menimbulkan kekuatiran karena
perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu
singkat. DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh
salah satu dari empat virus dengue. Demam berdarah merupakan penyakit yang
mudah menular. Sarana penularan demam berdarah sendiri berasal dari gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Demam berdarah dulu sempat disebut
penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot yang
membuat tulang terasa retak. Demam berdarah taraf awal menyebabkan demam
tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Sementara demam berdarah yang parah,
juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever (demam dengue), dapat menyebabkan
perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), dan
kematian.
Demam berdarah merupakan
salah satu penyakit tropis yang banyak ditemukan di Indonesia. Menurut data
yang dihimpun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, demam berdarah telah
menjadi penyakit endemik di Indonesia sejak tahun 1968. Sejak itu, penyakit ini
menjadi salah satu masalah utama di Indonesia, dengan penyebaran dan jumlah
penderita yang cenderung meningkat setiap tahun.Sepanjang 2017, diketahui ada
sekitar 59.000 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 400
kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Karena jumlah penduduknya yang
juga banyak, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, menyumbang kasus DBD
terbanyak untuk tahun 2017, yaitu lebih dari 7000 kasus di masing-masing
provinsi.
2. Gejala
DBD
a. Demam
tinggi mencapai 40 derajat Celsius;
b. Nyeri
kepala berat;
c. Nyeri
pada sendi, otot, dan tulang;
d. Nyeri
pada bagian belakang mata;
e. Nafsu
makan menurun;
f. Mual
dan muntah;
g. Pembengkakan
kelenjar getah bening;
h. Ruam
kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam;
i. Kerusakan
pada pembuluh darah dan getah bening; dan
j. Perdarahan
dari hidung, gusi, atau di bawah kulit
3.
Faktor
Kecenderungan Terkena DBD
Nah Anda juga harus
memahami mengenai faktor risiko. Faktor risiko adalah kondisi seseorang dengan
karakteristik tertentu yang memiliki kecenderungan untuk lebih besar terserang
suatu penyakit. Ada banyak faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan Anda
terkena demam berdarah dengue. Pertama adalah tinggal atau bepergian di daerah
tropis. Karena pada daerah tropis dan sub tropis, nyamuk akan lebih aktif,
sehingga kemungkinan penyebaran penyakit ini lebih tinggi di daerah tropis dan
sub tropis. Mengingat hal ini, berarti semua masyarakat Indonesia memiliki
potensi yang besar untuk terserang penyakit ini. Selanjutnya adalah apabila
Anda pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya, Anda dapat berisiko untuk
terkena dengue dengan kondisi yang lebih parah daripada sebelumnya.
4. Penyebab DBD
Penyakit demam berdarah
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi hari sampai sore
menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah
seseorang yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut mengigit
orang lain, maka virus akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena nyamuk
berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut
5. Pengobatan DBD
Cara mengobati penderita
demam berdarah dengue. Hal yang harus dilakukan sebelum mengobati tentu adalah
mendiagnosis dulu, apakah benar terserang demam berdarah atau bukan. Pada
dasarnya mendiagnosis demam berdarah agak sulit dilakukan. Hal ini dikarenakan
penyakit ini gejalanya serupa dengan beberapa penyakit lain seperti malaria,
leptopirosis, dan tifus. Diagnosis paling akurat adalah dengan tes
laboratorium. Namun tes ini biasanya memerlukan waktu lama untuk mengeluarkan
hasilnya. Apabila ternyata benar terserang demam berdarah dengue, tentu ada
beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya. Sebenarnya tidak ada
penanganan spesifik untuk penyakit demam berdarah dengue, biasanya penderita
akan pulih dalam kurun waktu 2 minggu. Hal paling umum yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Minum
obat untuk menurunkan demam
Paracetamol adalah obat
pereda nyeri yang dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan demam. Hindari
penghilang rasa sakit yang dapat meningkatkan komplikasi perdarahan, seperti
aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium.Untuk kasus yang lebih serius, demam
berdarah dapat menyebabkan shock atau hemorrhagic fever yang memerlukan
perhatian medis lebih.
b. Istirahat
yang banyak di tempat tidur
Orang yang sedang
mengalami kondisi demam berdarah disarankan untuk beristirahat. Dengan
istirahat, pasien akan lebih cepat untuk pulih. Istirahat dapat membantu
pemulihan jaringan tubuh yang rusak saat demam berdarah menyerang.Dokter akan
memberikan pasien demam berdarah beberapa obat agar cepat mengantuk dan pasien
pun bisa istirahat sepenuhnya.
c. Minum
banyak cairan
Dokter akan menyarankan
pasien demam berdarah yang diopname atau di rawat jalan di rumah untuk
mengonsumsi banyak cairan. Tidak hanya air mineral atau infus saja, cairan bisa
berupa dari makanan berkuah, buah, atau jus.Pasien demam berdarah wajib
konsumsi cairan untuk menurunkan demam dan mencegah tubuh dehidrasi. Lalu,
gejala demam berdarah karena virus dengue yang ditandai dengan kram otot dan
sakit kepala karena dehidrasi dapat ditangani dengan minum banyak cairan.
d. Untuk
kasus yang lebih gawat semisal demam berdarah dengue jenis dengue hemorrhevic
fever dan dengue shock syndrome akan memerlukan perawatan medis yang lebih
intens.
6. Pencegahan DBD
Pencegahan dilakukan
dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes
aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi
yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD
nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui
metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
a. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN),
pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil
samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
b. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan
adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
c.
Pengasapan/fogging (dengan menggunakan
malathion dan fenthion).
d. Memberikan bubuk abate (temephos) pada
tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan
lain-lain.
Klik Disini untuk mengetahui upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus :).